Awas !!! Flu Babi


Dunia kini terancam pandemi global dari virus influenza tipe A subtipe H1N1 atau dikenal dengan flu babi. Mengingat penyebarannya yang sangat cepat, beberapa negara pun melakukan antisipasi di pintu masuk negaranya.

AS telah mengumumkan kondisi darurat kesehatan akibat penyebaran flu babi pada Minggu (26/4). Setidaknya 20 kasus flu babi di lima negara bagian telah dilaporkan, delapan kasus di New York, tujuh di California, dua di Texas, dua di Kansas dan satu di negara bagian Ohio.


Kanada menjadi negara terbaru yang memastikan kasus virus ini terdapat dalam tubuh manusia. Kasus yang terjadi di Kanada berasal dari dua lokasi yang saling berjauhan, yaitu kasus di British Colombia di Kanada Barat, dan empat kasus di Provinsi Nova Scotia di bagian Atlantik.

Kasus-kasus ini bermunculan setelah di Meksiko dilaporkan terdapat 878 orang yang diduga terinfeksi dengan lebih dari 60 kematian. Sejauh ini, virus flu babi dilaporkan sudah meluas hingga ke Selandia Baru, AS, Israel, dan Perancis. Virus flu babi ini diduga bisa meluas dengan cepat ke berbagai negara dalam waktu sangat cepat karena adanya transportasi udara.

WHO memutuskan untuk mengumumkan kasus flu babi di Meksiko dan AS sebagai keadaan darurat yang harus diwaspadai dunia internasional. Komite darurat WHO akan mengadakan pertemuan pada Selasa (28/4) besok untuk memeriksa penyebaran virus sebelum memutuskan untuk meningkatkan kesiagaan ke level pandemi atau epidemi global.

Menurut WHO, virus mencapai fase 4 jika virus itu berpindah dari manusia ke manusia. Apabila virus ditemukan di minimal dua negara kawasan yang sama, artinya sudah sampai fase 5. Sedangkan fase 6 mengindikasikan pandemi global.

Flu babi merupakan penyakit yang dapat ditularkan oleh binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan menular antarmanusia. Secara umum penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas, nyeri tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai mual, muntah dan diare.

Secara umum flu babi mirip dengan influenza (Influenza Like Illness/ILI) dengan gejala klinis, demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare. Cara penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasinya 3 sampai 5 hari.

Untuk mencegah penyebaran flu tersebut, saat ini, negara-negara dunia melakukan berbagai antisipasi. Salah satunya dengan memperketat masuknya pendatang melalui pemeriksaan ketat di terminal kedatangan bandara masing-masing.

Seperti Singapura, Malaysia dan Filipina yang mengarantina semua penumpang penderita demam yang baru tiba dari Meksiko. Sedangkan China mewajibkan penumpang yang demam dalam dua pekan terakhir tiba dari Meksiko untuk melaporkan diri ke pemerintah.

Hal serupa juga terjadi di Jepang. Pihak imigrasi di bandara Narita Tokyo memperketat penjagaan semua penerbangan dari Mexico dan membagikan masker sekaligus memasang alat pendeteksi suhu tubuh semua penumpang di terminal kedatangan dari Meksiko. Bahkan Jepang tengah mempertimbangkan memproduksi vaksin anti flu babi.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Taipei, Taiwan, menyatakan penyebaran virus di Meksiko sebagai epidemi. Sementara Hongkong menaikkan tingkat kewaspadaan ancaman flu babi, dari siaga menjadi serius. Korea Selatan selain melakukan pelarangan warganya bepergian ke Meksiko, juga memberlakukan karantina daging babi impor Meksiko dan AS.

Sementara aksi yang lebih defensif dilakukan Rusia dan Filipina yang memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh impor daging babi dari Mexico dan sejumlah negara bagian AS seperti Texas, California dan Kansas dan sembilan negara Amerika Latin yang dikirim setelah 21 April. Bahkan Filipina mencabut larangan impor vaksin flu burung sehingga dapat dijual bebas.

Bagaimana dengan Indonesia? Meskipun belum dilaporkan adanya kasus flu babi di Indonesia, Pemerintah berencana menerapkan dua skenario untuk mengantisipasi masuknya virus flu babi ke Indonesia.

Salah satunya adalah dengan mengaktifkan Komnas Flu Burung dan Penanggulangan Pandemi Influenza. Caranya adalah dengan merevisi Keppres pembentukan komnas Flu Burung, sehingga Komnas dapat bertugas menangkal flu babi.

"Lembaganya sudah ada, tinggal kepresnya saja diubah, sehingga mereka juga bisa bergerak menangkal flu babi," ucap Menkokesra Aburizal Bakrie usai rapat koordinasi lintas departemen di Kantor Menkokesra, Senin (27/4).

Dalam rapat yang dihadiri Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, dan pejabat dari Deplu, Depkeu, Depdagri, Polri dan Deptan, pemerintah juga berencana melakukan scanning kesehatan terhadap wisatawan asal Amerika Utara.

Untuk menindaklanjuti pemindaian di bandara, Pemerintah memutuskan untuk menempatkan Thermo Scanner di 10 Bandara. "Kalau orang dari Amerika Utara itu diduga sakit atau mencurigakan, maka akan dikarantina," ucapnya.
0 Responses

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics