Melihat Singapore dari dalam; Tentang para pekerja

Melihat Singapore dari dalam; Tentang para pekerja

Note ini pernah saya Publish di FB
Rencana note yang berisi pengalaman dan penglihatan tentang kehidupan pekerja, kehidupan sosial, perkembangan serta peluang bisnis di Singapore ini akan saya tulis bersambung,sekedar untuk sharing buat Friends yang mebacanya. Kenapa harus negara kecil dengan lalu lintas perdagangan Internasional ini yang saya tulis? karena disini saya melihat kekuarangan , kelebihan serta keanehan dibandingkan dengan pulau didekatnya yaitu Batam-Indonesia yang hanya membutuhkan waktu 45 menit menggunakan kapal fery untuk menyebrang .
=====================================================================

Melihat Singapore dari dalam; Tentang para pekerja

Segerombolan orang yang baru saja keluar dari MRT (sarana angkutan Umum cepat dan murah di Singapore) terlihat berjalan dengan sangat cepat seperti berlari kecil, mereka seolah olah sedang mengejar waktu dan terburu buru, saya yang berda ditengah tengah mereka jadi ikut ikutan harus berjalan cepat mengikuti mereka. Namun ketika sudah sampai di tempat scan Easy card (Easy card= semacam tiket yang biisa diisi ulang untuk menaiki semua jenis transportasi dengan cara mendekatkannya ke sensor) disini semua menjalankan hukum:siapa yang didepan dahulukan dan sangat tertib.

Perjalanan saya kali ini adalah Woodlands, sebuah tempat yang banyak diisi oleh para pekerja seperti konstruksi dasar, alat alat perkantoran dan perumahan, pabrik harddisk bahkan sampai ke katering dan masakan.
Dari interaksi saya dengan masyarakat pekerja disana terdapat bermacam macam etnis dari berbagai negara seperti India, Bangladesh, Phillipina, Taiwan bahkan Melayu.
Semua mereka disini sudah biasa saling bekerjasama . Namun seleksi alam karena dasar kebudayaan dan kebiasaan bebeda disuatu negara menjadi kan golongan kelompok pekerja.
Para penarik kabel, penggali lobang, serta tukang potong rumput banyak dilakukan oleh orang Bangladesh, para Mekanik, montir, mesin bubut dihendel oleh kebanyakan orang Phillipina, untuk Software aplikasi perkantoran banyak diisi oleh para pekerja dari India sedangkan etnis Mellayu biasa dibagian masak memasak dan katering. Namun untuk pekerja yang sifatnya kontiniu, teliti atau berulang ulang seperti operator banyak diisi oleh pekerja taiwan.

Nah Kemana dengan pekerja Indonesia??

Ini dia dari banyak orang yang saya jumpai disana jarang sekali saya mendapatkan orang kita , dari pengakuan masyarakat serta beberapa sopir taksi banyak yang mengatakan pekerja dari Indonesia ada yang bekerja sebagai pengasuh anak. Sedangkan untuk pekerjaan strategis sangat jarang, bukan karena kurang skill atau kemampuan di banding dengan pekerja luar namun karena image umum  masyarakat international tentang pekerja kita kurang punya nilai tawar, ditambah lagi berbagai peraturan tentang tenaga kerja Indonesia diluar negri sering terjadi perubahan sehingga pemerintah Singapore memberikan beberapa aturan khusus buat pekerja Idonesia.. (saya terdiam dan termenung sambil memikirkan apa memang demikian??)

Namun ada juga sebagian pekerja kita yang agak cekatan bekerja disana memanfaatkan selisih kurs (nilai tukar uang) mereka yang punya pendapatan pas pasan berkisar 2000-3000 Dolar Sing/bulan atau sekitar 14-20 juta Rupiah memilih untuk mengambil gaji dari sana dan menjalani kehidupan keluarganya di Batam-Indonesia, dengan begitu bisa sedikit Save.Sebab jika dengan pendapatan segitu ditambah biaya kehidupan keluarga disana buat bayar kontrakan, air, listrik dan makan akan serasa paspasan apalagi kalau sudah punya anak ada tambahan buat biaya sekolah .

Bersambung..
0 Responses

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics